BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 01 Desember 2009

Remaja Mencari Tuhan

Masa remaja adalah masa mencari identitas, karenanya rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencari sesuatu yang dapat memuasakan kalbu, begitu menggebu-gebu dalam hati seorang remaja. Hanya saja, tidak semua remaja mampu menemukan jalan hidup yang benar menuju puncak pencahariannya. Banyak diantara mereka yang justru tersesat jalan dalam pencaharian identitasnya. Karena sejatinya, seorang remaja adalah manusia kecil yang butuh bimbingan untuk menemukan jalannya.

Remaja adalah sosok generasi yang paling rentan terhadap sisi negatif dari kema-juan zaman dan kecanggihan tekhnologi. Karena itu, jiwa mudanya harus diisi dengan spirit keagamaan. Toh agama itu sendiri hakekatnya memicu mereka untuk menjadi suk-ses dan selamat, mengarahkan dan mengantarkan mereka memperoleh keindahan hidup berumur panjang, di dunia & akhirat.

Dengan spritualitas yang tinggi, diharapkan para remaja bisa menemukan tuhan, yang pada akhirnya mereka tahu bahwa tuhan ada dimana-mana. Bertemu tuhan tidak harus di masjid, tetapi dengan berbuat baik sama artinya denagn bertemu tuhan. Bertemu tuhan disini diartikan sebagai merasakan kehadiran Allah SWI, bukan melihat wujud-Nya
Lalu bagaimana merasakan kehadiran Allah itu ?

1. Pada semua ciptaan Allah yang ada disekitar kita

Bahwa segala sesuatu yang telah diciptakan oleh Allah yang terdapat di alam semesta ini adalah salah satu bukti dari kekuaan Allah swt.
Al qur’an Surat Ali Imran : 190

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit & bumi dan silih bergantinya malam & siang terdapat tanda2/ bagi orang yang berakal.

Melalui bebagai ciptaanya itu semakin nyata akan kekuasaan Allah. Seharusnya kita dapat merasakan kehadiran Allah swt yang termanifestasi dalam bentuk kekuasaanya, yang terlihat pada ciptaan2/ya, baik yang terdapat dilangit maupun di bumi, bahkan di dalam diri dan kehidupan manusia sendiri.

Matahari, bulan, bintang, pergantian siang & malam, manusia yang terdiri atas laki2/ & perempuan, roh manusia yang tetap menjadi misteri ilahi hingga hari kiamat, akal dalam hati manusia, proses kejadian manusia, manusia yang berjumlah milyaran di bumi ini tapi wajah mereka tak persis sama antara setiap orang, sekalipun anak kembar, bahasa manusia yang bermacam2/, kemudian tumbuh2/an yang sangat banyak macamnya, juga hewan dan ikan di laut dsb.

Bila kita memperhatikan semua itu dengan penuh kesadaran & penghayatan, niscaya kita akan merasakan kehadiran Allah disana, bahwa semua itu ada karena Allah yang menciptakan, sebab itulah yang menjadi tanda2/ kekuaasaan Allah.

2. Melalui Mukjizat nabi

Kita juga dapat merasakan kehadiran Allah melalui peristiwa luar biasa yang terjadi pada seorang nabi, yang peristiwa itu bertentangan denag kemampuan manusia dan diluar kebiaasan2/ yang berklaku di dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Peris-tiwa seperti itu disebut denga mukjizat.

Nabi Isa bisa menghidupkan orang yang sudah mati, nabi Ibrahim tidak terbakar walaupun dilemparkan atau dibakar di dalam api yang menyala2/, dan berbagai peristiwa nabi lainya. Semua peristiwa luar biasa itu terwujud, semata2/ karena sentuhan kemahakuasaan Allah swt.


Saya ingin mengetengahkan salah satu contoh peristiwa luar biasa yang terjadi pada diri nabi Muhammad saw, yang setiap tahunnya diperingati oleh kaum muslimin, khususnya di Indonesia yaitu peristiwa isra’ dan mi’raj. Peristiwa tersebut telah diyakini sebagai suatu peristiwa yang berada diluar jangkauan akal manusia, peristiwa yang sulit dibuktikan kebenarannya jika semata2/ didekati denagan akal & ilmu, dan kebenarannya hanya bisa diterima jika kita mendahulukan iman, sebab bagi iman tidak ada satupun peristiwa yang tidak mungkin bagi Allah, sebab Allah maha kuasa berbuat apa saja yang dikehendakinya.

Ketidakmungkinan peristiwa Isra’ & mi’raj secara akal dan ilmu pengetahuan, ialah seperti uraian DR. Nasir Makarim Syirazi :
 Gravitasi atau gaya tarik bumi merupakan masalah besar yang akan dihadapi oleh seseorang yang hendak melakukan perjalanan keluar angkasa, yang tidak mungkin dapat diatasi tanpa sarana. Dengan perhitungan yang sangat teliti, para ilmuwan telah membuktikan bahwa untuk menembus ketebalan dinding gravitasi dan supaya lepas dari wilayah gravitasi bumi, diperlukan kendaraan dengan kecepatan minimum 40.000 km/jam.
 Tidak adanya udara diluar Airbelt (udara yang mengitari bola bumi) Bukan itu saja, tapi udara dikitaran bola bumi yang mempunyai ketebalan 100 km, yang mempunyai cukup oksigen hanya seetbal beberapa kilometer saja. Sedangkan sisanya demikian hampa sehingga bernafaspun tidak mungkin. Jika seseorang berpergian diluar lingkaran itu, maka ia akan mati lemas karena kekurangan oksigen.
 Adanya panas yang sangat hebat dan dingin yang luar biasa diluar angkasa, karena tidak adanya udara yang membantu meratakan panas matahari untuk mengahsilkan temperatur yang lembut dan moderat disekitar badan.
 Diatas lingkaran udara ( Airbelt) terdapat sinar2/ yang berbahaya dan mematikan, seperti sinar ultraviolet, sinar x, dan sinar kosmik.

Dari penjelasan para ahli, bahwa kecepatan yang ditempuh nabi Muhammad pada saat Isra’ & mi’raj adalah seperti kilat. Ini akan menimbulkan kemustahilan dalam ilmu pengetahuan, Seperti penjelasan Albert Einstein yang dikutip oleh Prof. DR. Nurcholis Madjid, bahwa suatu benda termasuk jasad manusia, tidak mungkin berjalan secepat cahaya, Karena kecepatan cahaya adalah kecepatan mutlak.

Jika ada benda yang berjalan secepat cahaya, maka benda itu akan hancur dan terurai menjadi energi. Dan kalaupun ada benda yang mampu berjalan dengan kecepatan cahaya (300.000 km/det), maka menurut ilmu pengetahuan, benda itu baru bisa menembus langit pertama, setelah menempuh perjalanan selama 11 milyar tahun. Sedangkan umur kita paling panjang kira2/ 100 tahun.

Padahal yang telah kita ketahui dan kita yakini tentang peristiwa isra’ & mi’raj adalah Rasulullah saw telah diperjalankan oleh Allah swt dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa, lalu dari masjidil aqsa beliau dimi’rajkan hingga melewati tujuh lapis langit, bahkan ke Sidhrah al muntaha lagi, kemudian kembali lagi ke bumi yaitu ke Mekkah dan perjalanan itu hanya berlangsung dalam waktu yang tidak cukup 1 malam ( Q.S. Al-isra’ : 1 & An najm : 13-18 ).

Demikianlah, sebuah peristiwa mukjizat yang pasti dianggap tidak mungkin menurut ilmu pengetahuan, sesuatu yang sangat sulit diterima oleh akal manusia, tapi iman kepada Allah akan mengatakan bahwa yang jauh lebih luar biasa dan lebih tidak mungkin menurut manusia, namun sangat mungkin bagi Allah.

Disanalah kita akan melihat kehadiran Allah melalui perwujudan kekuasaanya, pada peristiwa tertentu yang Ia kehendaki, dengan maksud untuk membenarkan kerasulan nabi yang diutusnya, sekaligus mematahkan keangkuhan atau kesombongan manusia.

0 komentar: