BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 01 Desember 2009

Mematikan Diri Sebelum Mati

Kita sudah sama2/ mengetahui apa itu yang dinamakan mati yaitu, perpisahan antara roh dan jasad yang dalam arti masing2/ kembali keasal semulanya, jasad kita berasal dari tanah kembali kepada tanah, dan roh kita pun begitu akan kemnali ke alam ruhani.

Dan juga kita sudah sama2/ melihat diantara saudara kita yang telah mendahului kita, namun mengapa kita tidak mengambil pelajaran dari itu. Mengapa kita masih asyik berleha2/ di dunia ini, asyik mengumpulkan uang siang dan malam tanpa kenal lelah, tanpa peduli mana yang halal dan mana yang haram yang dikenal dengan istilah TST ( Talatak Santuang Taruih ) Iko diseka, Itu disapu. Dan berlomba2/
Membangun rumah yang megah, Toh rumah kita yang abadi adalah dikuburan yang sempit, lagi gelap gulita, mengapa tidak kita terangi rumah kita itu dengan cahaya keimanan ( At-takassur : 1-2 )

Kalimat mati ialah kalimat yang ditakuti oleh kebanyakan manusia dan paling disegani oleh manusia mau tidak mau harus mau, karena semua makhluk pasti mati.
Q.S. Ali Imran : 175

Artinya : “Tiap2/ yang berjiwa pasti merasakan mati.”

Hanya saja waktu datang kematian itulah yang berbeda2/, ada yang meninggal sebelum hari kiamat, seperti kita bangsa manusia, binatang dan bangsa jin. Dan da yang sesudah hari kiamat, seperti malaikat, iblis dan syetan.

Kematian itu tidak dapat kita tolak, karena kita takut akan kedangan maut. Ingatlah sesungguhnya mati maupun hidup keduanya adalah ciptaan Allah swt. Keduanya merupakan suatu kesatuan yang tidak mungkin dipisahkan. Kalau mau hidup berarti harus siap mati, jika tidak mau mati maka janganlah hidup, dan kalau tidak hidup matilah namanya.

Ada juga orang yang ingin cepat2/ mati, mungkin karena banyak hutang, atau juga karena frustasi akibat ditinggal orang yang sangat dicintai. Cara ini adalah salah dan keliru serta Allah juga sangat melaknat orang yang mati bunuh diri. Mengenai roh, amal dan jasad manusia, Lukman Al-Hakim berkata pada anaknya :
“Wahai anakku, sesungguhnya diri manusia itu terbagi 3 komponen, yaitu 1/3 untuk Allah swt, 1/3 untuk dirinya, dan 1/3 laginya untuk cacing. Adapun yang untuk Allah itu adalah rohnya, yang untuk dirinya adalah amalnya, dan yang untuk cacing adalah jasadnya.”

Bagi kita yang masih hidup hendaklah mempersiapkan bekal sebanyak2/nya., u- nantinya berjuang menghadapi sakratil maut yang sagat pedih lagi menyakitkan. Semoga kita semua terhindar dari godaan iblis untuk mengkafirkan kita disaat menghadapi sakratil maut. Yang mana disaat itu kita sedang merasakan haus & lapar yang luar biasa, lalu iblis datang kepada kita dengan membawa seember air.

Dan iblis mengiming2/kan akan memberikan air kepada kita jika kita mengatakan Allah itu dua dan isa itu adalah anak Allah. Bagi kita yang tipis imannya akan mudah tergoda oleh rayuan iblis lalu akhirnya mati dalam kekafiran. Dan Rasulullah juga melarang orang yang meratapi mayat secara berlebihan, sekedar menangis boleh saja, tapi yang diiringi dengan kata2/ ratapan itu yang tidak dibolehkan.


Orang yang mati itu bermacam2/ bentuknya, dan itu tergantung kepada amal & perbuatan kita masing2/. Ada yang matinya tenang sambil senyum “pepsodent” dan wajahnya bercahaya, saat dibawa kekuburan terasa ringan mengangkatnya, serta lapang kuburannya. Ada juga yang matinya gelisah, nafasnya turun naik, incek matonyao tabulaliak, wajahnya hitam lagi angker, mayatnya terasa berat ketika diangkat dan kuburannya sempit lagi penuh bebatuan.

Jika kita teringat akan mati, otomatis kita pasti akan teringat pada dosa2/ yang telah kita lakukan, dan kita akan selalu menagisinya. Bukankah nabi Daud As atas penyesalannya pernah menumpahkan air mata yang tidak sedikit? Nabi Daud menangis selama 40 hari lamanya, menumpahkan air mata dalam keadaan sujud, tidak mengangkat2/ kepalanya, sehingga lapangan yang tandus itu menjadi padang rumput yang menutupi seluruh kepalanya.

Lalu diserukan kepadanya: Hai Daud! Tidakkah engkau lapar, agar diberi makan? Tidakkah engkau haus, agar diberi minum? Tidakkah engkau mau dideri pakaian? Nabi Daud menangis lebih keras lagi, sehingga bergoncang dan keringlah pohon kayu disekitarnya, serta terbakar.

Kemudian barulah diturunkan taubat & ampunan kepadanya. Nabi Daud berdo’a: Ya tuhanku! Jadikanlah dosa tertumpah kepada telapak tanganku! Maka tertulislah dosanya itu pada telapak tangannya, sehingga ia tidak berani untuk membuka untuk makan & minum, dan tidak berani melihatnya kecuali ia hanya menangis.

Kemudian didatangkan orang sebuah bejana yang berisi separoh air. Apabila ia ingin meletakkan tangannya diatas bejana itu karena ingin minum, dilihatnyalah dosanya dsitu, lalu ia menangis lagi. Sehingga air matanya yang jatuh kedalam bejana itu membuat bejana itu penuh dan berlimpah.

Jadi jika kita mengingat akan kematian, maka nasipun takkan bisa termakan dan airpun takkan terminum, kecuali kita hanya bisa menangisi semua dosa2/, sehingga kita dapat memahami bahwa tujuan hidup didunia ini hanyalah u- beribadah kepada Allah swt.

Dan mengenai cara mematikan diri sebelum mati ini, apa boleh ditikam sama keris, apa boleh minum racun dan apa boleh gantung diri? Jadi sabda Rasulullah yang berbuinyi “muutu qabla tamuutuu”: matilah kamu sebelum kamu mati! Janganlah sampai salah kita artikan!

Yang dimaksud dengan mati sebelum mati disini ialah hidupnya hati. Dan hati takkan hidup jika hawa nafsu belum mati. Dan intinya adalah hidupnya hati dan matinya hawa nafsu.Hati yang hidup akan membuat nampaknya Allah dalam beribadah, dan nafsu keduniaan sudah tidak ada lagi. Dan yang teringat dalam hati kita hanyalah Allah, Allah, Dan Allah.

Mati adalah pintu gerbang menuju kehidupan abadi, bagi orang mukmin tidak perlu takut mati. Karena melalui mati inilah kita dapat menikmati balasan dari amal perbuatan kita dan menjalani kehidupan bahagia yang abadi.

0 komentar: