BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 14 November 2011

teknik informatika stt wastukancana



Selasa, 01 Desember 2009

Remaja Mencari Tuhan

Masa remaja adalah masa mencari identitas, karenanya rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencari sesuatu yang dapat memuasakan kalbu, begitu menggebu-gebu dalam hati seorang remaja. Hanya saja, tidak semua remaja mampu menemukan jalan hidup yang benar menuju puncak pencahariannya. Banyak diantara mereka yang justru tersesat jalan dalam pencaharian identitasnya. Karena sejatinya, seorang remaja adalah manusia kecil yang butuh bimbingan untuk menemukan jalannya.

Remaja adalah sosok generasi yang paling rentan terhadap sisi negatif dari kema-juan zaman dan kecanggihan tekhnologi. Karena itu, jiwa mudanya harus diisi dengan spirit keagamaan. Toh agama itu sendiri hakekatnya memicu mereka untuk menjadi suk-ses dan selamat, mengarahkan dan mengantarkan mereka memperoleh keindahan hidup berumur panjang, di dunia & akhirat.

Dengan spritualitas yang tinggi, diharapkan para remaja bisa menemukan tuhan, yang pada akhirnya mereka tahu bahwa tuhan ada dimana-mana. Bertemu tuhan tidak harus di masjid, tetapi dengan berbuat baik sama artinya denagn bertemu tuhan. Bertemu tuhan disini diartikan sebagai merasakan kehadiran Allah SWI, bukan melihat wujud-Nya
Lalu bagaimana merasakan kehadiran Allah itu ?

1. Pada semua ciptaan Allah yang ada disekitar kita

Bahwa segala sesuatu yang telah diciptakan oleh Allah yang terdapat di alam semesta ini adalah salah satu bukti dari kekuaan Allah swt.
Al qur’an Surat Ali Imran : 190

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit & bumi dan silih bergantinya malam & siang terdapat tanda2/ bagi orang yang berakal.

Melalui bebagai ciptaanya itu semakin nyata akan kekuasaan Allah. Seharusnya kita dapat merasakan kehadiran Allah swt yang termanifestasi dalam bentuk kekuasaanya, yang terlihat pada ciptaan2/ya, baik yang terdapat dilangit maupun di bumi, bahkan di dalam diri dan kehidupan manusia sendiri.

Matahari, bulan, bintang, pergantian siang & malam, manusia yang terdiri atas laki2/ & perempuan, roh manusia yang tetap menjadi misteri ilahi hingga hari kiamat, akal dalam hati manusia, proses kejadian manusia, manusia yang berjumlah milyaran di bumi ini tapi wajah mereka tak persis sama antara setiap orang, sekalipun anak kembar, bahasa manusia yang bermacam2/, kemudian tumbuh2/an yang sangat banyak macamnya, juga hewan dan ikan di laut dsb.

Bila kita memperhatikan semua itu dengan penuh kesadaran & penghayatan, niscaya kita akan merasakan kehadiran Allah disana, bahwa semua itu ada karena Allah yang menciptakan, sebab itulah yang menjadi tanda2/ kekuaasaan Allah.

2. Melalui Mukjizat nabi

Kita juga dapat merasakan kehadiran Allah melalui peristiwa luar biasa yang terjadi pada seorang nabi, yang peristiwa itu bertentangan denag kemampuan manusia dan diluar kebiaasan2/ yang berklaku di dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Peris-tiwa seperti itu disebut denga mukjizat.

Nabi Isa bisa menghidupkan orang yang sudah mati, nabi Ibrahim tidak terbakar walaupun dilemparkan atau dibakar di dalam api yang menyala2/, dan berbagai peristiwa nabi lainya. Semua peristiwa luar biasa itu terwujud, semata2/ karena sentuhan kemahakuasaan Allah swt.


Saya ingin mengetengahkan salah satu contoh peristiwa luar biasa yang terjadi pada diri nabi Muhammad saw, yang setiap tahunnya diperingati oleh kaum muslimin, khususnya di Indonesia yaitu peristiwa isra’ dan mi’raj. Peristiwa tersebut telah diyakini sebagai suatu peristiwa yang berada diluar jangkauan akal manusia, peristiwa yang sulit dibuktikan kebenarannya jika semata2/ didekati denagan akal & ilmu, dan kebenarannya hanya bisa diterima jika kita mendahulukan iman, sebab bagi iman tidak ada satupun peristiwa yang tidak mungkin bagi Allah, sebab Allah maha kuasa berbuat apa saja yang dikehendakinya.

Ketidakmungkinan peristiwa Isra’ & mi’raj secara akal dan ilmu pengetahuan, ialah seperti uraian DR. Nasir Makarim Syirazi :
 Gravitasi atau gaya tarik bumi merupakan masalah besar yang akan dihadapi oleh seseorang yang hendak melakukan perjalanan keluar angkasa, yang tidak mungkin dapat diatasi tanpa sarana. Dengan perhitungan yang sangat teliti, para ilmuwan telah membuktikan bahwa untuk menembus ketebalan dinding gravitasi dan supaya lepas dari wilayah gravitasi bumi, diperlukan kendaraan dengan kecepatan minimum 40.000 km/jam.
 Tidak adanya udara diluar Airbelt (udara yang mengitari bola bumi) Bukan itu saja, tapi udara dikitaran bola bumi yang mempunyai ketebalan 100 km, yang mempunyai cukup oksigen hanya seetbal beberapa kilometer saja. Sedangkan sisanya demikian hampa sehingga bernafaspun tidak mungkin. Jika seseorang berpergian diluar lingkaran itu, maka ia akan mati lemas karena kekurangan oksigen.
 Adanya panas yang sangat hebat dan dingin yang luar biasa diluar angkasa, karena tidak adanya udara yang membantu meratakan panas matahari untuk mengahsilkan temperatur yang lembut dan moderat disekitar badan.
 Diatas lingkaran udara ( Airbelt) terdapat sinar2/ yang berbahaya dan mematikan, seperti sinar ultraviolet, sinar x, dan sinar kosmik.

Dari penjelasan para ahli, bahwa kecepatan yang ditempuh nabi Muhammad pada saat Isra’ & mi’raj adalah seperti kilat. Ini akan menimbulkan kemustahilan dalam ilmu pengetahuan, Seperti penjelasan Albert Einstein yang dikutip oleh Prof. DR. Nurcholis Madjid, bahwa suatu benda termasuk jasad manusia, tidak mungkin berjalan secepat cahaya, Karena kecepatan cahaya adalah kecepatan mutlak.

Jika ada benda yang berjalan secepat cahaya, maka benda itu akan hancur dan terurai menjadi energi. Dan kalaupun ada benda yang mampu berjalan dengan kecepatan cahaya (300.000 km/det), maka menurut ilmu pengetahuan, benda itu baru bisa menembus langit pertama, setelah menempuh perjalanan selama 11 milyar tahun. Sedangkan umur kita paling panjang kira2/ 100 tahun.

Padahal yang telah kita ketahui dan kita yakini tentang peristiwa isra’ & mi’raj adalah Rasulullah saw telah diperjalankan oleh Allah swt dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa, lalu dari masjidil aqsa beliau dimi’rajkan hingga melewati tujuh lapis langit, bahkan ke Sidhrah al muntaha lagi, kemudian kembali lagi ke bumi yaitu ke Mekkah dan perjalanan itu hanya berlangsung dalam waktu yang tidak cukup 1 malam ( Q.S. Al-isra’ : 1 & An najm : 13-18 ).

Demikianlah, sebuah peristiwa mukjizat yang pasti dianggap tidak mungkin menurut ilmu pengetahuan, sesuatu yang sangat sulit diterima oleh akal manusia, tapi iman kepada Allah akan mengatakan bahwa yang jauh lebih luar biasa dan lebih tidak mungkin menurut manusia, namun sangat mungkin bagi Allah.

Disanalah kita akan melihat kehadiran Allah melalui perwujudan kekuasaanya, pada peristiwa tertentu yang Ia kehendaki, dengan maksud untuk membenarkan kerasulan nabi yang diutusnya, sekaligus mematahkan keangkuhan atau kesombongan manusia.

Mematikan Diri Sebelum Mati

Kita sudah sama2/ mengetahui apa itu yang dinamakan mati yaitu, perpisahan antara roh dan jasad yang dalam arti masing2/ kembali keasal semulanya, jasad kita berasal dari tanah kembali kepada tanah, dan roh kita pun begitu akan kemnali ke alam ruhani.

Dan juga kita sudah sama2/ melihat diantara saudara kita yang telah mendahului kita, namun mengapa kita tidak mengambil pelajaran dari itu. Mengapa kita masih asyik berleha2/ di dunia ini, asyik mengumpulkan uang siang dan malam tanpa kenal lelah, tanpa peduli mana yang halal dan mana yang haram yang dikenal dengan istilah TST ( Talatak Santuang Taruih ) Iko diseka, Itu disapu. Dan berlomba2/
Membangun rumah yang megah, Toh rumah kita yang abadi adalah dikuburan yang sempit, lagi gelap gulita, mengapa tidak kita terangi rumah kita itu dengan cahaya keimanan ( At-takassur : 1-2 )

Kalimat mati ialah kalimat yang ditakuti oleh kebanyakan manusia dan paling disegani oleh manusia mau tidak mau harus mau, karena semua makhluk pasti mati.
Q.S. Ali Imran : 175

Artinya : “Tiap2/ yang berjiwa pasti merasakan mati.”

Hanya saja waktu datang kematian itulah yang berbeda2/, ada yang meninggal sebelum hari kiamat, seperti kita bangsa manusia, binatang dan bangsa jin. Dan da yang sesudah hari kiamat, seperti malaikat, iblis dan syetan.

Kematian itu tidak dapat kita tolak, karena kita takut akan kedangan maut. Ingatlah sesungguhnya mati maupun hidup keduanya adalah ciptaan Allah swt. Keduanya merupakan suatu kesatuan yang tidak mungkin dipisahkan. Kalau mau hidup berarti harus siap mati, jika tidak mau mati maka janganlah hidup, dan kalau tidak hidup matilah namanya.

Ada juga orang yang ingin cepat2/ mati, mungkin karena banyak hutang, atau juga karena frustasi akibat ditinggal orang yang sangat dicintai. Cara ini adalah salah dan keliru serta Allah juga sangat melaknat orang yang mati bunuh diri. Mengenai roh, amal dan jasad manusia, Lukman Al-Hakim berkata pada anaknya :
“Wahai anakku, sesungguhnya diri manusia itu terbagi 3 komponen, yaitu 1/3 untuk Allah swt, 1/3 untuk dirinya, dan 1/3 laginya untuk cacing. Adapun yang untuk Allah itu adalah rohnya, yang untuk dirinya adalah amalnya, dan yang untuk cacing adalah jasadnya.”

Bagi kita yang masih hidup hendaklah mempersiapkan bekal sebanyak2/nya., u- nantinya berjuang menghadapi sakratil maut yang sagat pedih lagi menyakitkan. Semoga kita semua terhindar dari godaan iblis untuk mengkafirkan kita disaat menghadapi sakratil maut. Yang mana disaat itu kita sedang merasakan haus & lapar yang luar biasa, lalu iblis datang kepada kita dengan membawa seember air.

Dan iblis mengiming2/kan akan memberikan air kepada kita jika kita mengatakan Allah itu dua dan isa itu adalah anak Allah. Bagi kita yang tipis imannya akan mudah tergoda oleh rayuan iblis lalu akhirnya mati dalam kekafiran. Dan Rasulullah juga melarang orang yang meratapi mayat secara berlebihan, sekedar menangis boleh saja, tapi yang diiringi dengan kata2/ ratapan itu yang tidak dibolehkan.


Orang yang mati itu bermacam2/ bentuknya, dan itu tergantung kepada amal & perbuatan kita masing2/. Ada yang matinya tenang sambil senyum “pepsodent” dan wajahnya bercahaya, saat dibawa kekuburan terasa ringan mengangkatnya, serta lapang kuburannya. Ada juga yang matinya gelisah, nafasnya turun naik, incek matonyao tabulaliak, wajahnya hitam lagi angker, mayatnya terasa berat ketika diangkat dan kuburannya sempit lagi penuh bebatuan.

Jika kita teringat akan mati, otomatis kita pasti akan teringat pada dosa2/ yang telah kita lakukan, dan kita akan selalu menagisinya. Bukankah nabi Daud As atas penyesalannya pernah menumpahkan air mata yang tidak sedikit? Nabi Daud menangis selama 40 hari lamanya, menumpahkan air mata dalam keadaan sujud, tidak mengangkat2/ kepalanya, sehingga lapangan yang tandus itu menjadi padang rumput yang menutupi seluruh kepalanya.

Lalu diserukan kepadanya: Hai Daud! Tidakkah engkau lapar, agar diberi makan? Tidakkah engkau haus, agar diberi minum? Tidakkah engkau mau dideri pakaian? Nabi Daud menangis lebih keras lagi, sehingga bergoncang dan keringlah pohon kayu disekitarnya, serta terbakar.

Kemudian barulah diturunkan taubat & ampunan kepadanya. Nabi Daud berdo’a: Ya tuhanku! Jadikanlah dosa tertumpah kepada telapak tanganku! Maka tertulislah dosanya itu pada telapak tangannya, sehingga ia tidak berani untuk membuka untuk makan & minum, dan tidak berani melihatnya kecuali ia hanya menangis.

Kemudian didatangkan orang sebuah bejana yang berisi separoh air. Apabila ia ingin meletakkan tangannya diatas bejana itu karena ingin minum, dilihatnyalah dosanya dsitu, lalu ia menangis lagi. Sehingga air matanya yang jatuh kedalam bejana itu membuat bejana itu penuh dan berlimpah.

Jadi jika kita mengingat akan kematian, maka nasipun takkan bisa termakan dan airpun takkan terminum, kecuali kita hanya bisa menangisi semua dosa2/, sehingga kita dapat memahami bahwa tujuan hidup didunia ini hanyalah u- beribadah kepada Allah swt.

Dan mengenai cara mematikan diri sebelum mati ini, apa boleh ditikam sama keris, apa boleh minum racun dan apa boleh gantung diri? Jadi sabda Rasulullah yang berbuinyi “muutu qabla tamuutuu”: matilah kamu sebelum kamu mati! Janganlah sampai salah kita artikan!

Yang dimaksud dengan mati sebelum mati disini ialah hidupnya hati. Dan hati takkan hidup jika hawa nafsu belum mati. Dan intinya adalah hidupnya hati dan matinya hawa nafsu.Hati yang hidup akan membuat nampaknya Allah dalam beribadah, dan nafsu keduniaan sudah tidak ada lagi. Dan yang teringat dalam hati kita hanyalah Allah, Allah, Dan Allah.

Mati adalah pintu gerbang menuju kehidupan abadi, bagi orang mukmin tidak perlu takut mati. Karena melalui mati inilah kita dapat menikmati balasan dari amal perbuatan kita dan menjalani kehidupan bahagia yang abadi.

Renungan

Muda kaya raya, tua bahagia, mati masuk surga, hidup santai masa depan cerah, istri cantik mertua kaya. Itulah ungkapan yang kerap dilontarkan para anak muda ! Sebuah cita-cita yang tak ada orang yang mau menolaknya, bahagia didunia dan diakhirat siapa sih yang tidak mau ? Namun kalau hanya keinginan tanpa usaha jadinya angan-angan, sedangkan usaha tanpa tujuan jadinya tanpa arah. Bertaqwa menjadikan hidup selaras antara tujuan dan usaha, dunia dengan akhirat.

Pengaruh taqwa akan terkait atau berhubungan dengan yang lainnya. Kepribadian kita akan terpancar, menjadi pribadi yang mempesona. Enak kan, kita tidak perlu lagi tebar pesona. Ngapain tebar pesona ? bukankah orang2/ disekitar kita akan dapat merasakan pancaran dari derajat taqwa ! Tapi, kalau orang disekitar kita tidak merasakan apa-apa, bahkan sebaliknya bawaan kita terasa panas … panas … !!! dan membuat orang lain tidak nyaman itu bukan taqwa namanya ! Itu nakal namanya.

Ada 3 macam keuntungan dari remaja bertaqwa :
 Remaja Bertaqwa Akan Mendapat Rahmat dari Allah SWT.

Sebelumnya marilah kita menelaah pengertian kata “taqwa” dengan mengutip kajian Prof. DR. Toshihiko Izutsu yang termuat dalam bukunya “Ethico Religious Concept in the Qur’an”, dalam pengertian taqwa terkandung suasana takut yaitu takut kepada Allah SWT, yang pada mula diturunkannya dilatar belakangi oleh ketakutan tentang datangnya hari kiamat.

Allah berfirman Q.S. Al Anbiya’ : 48 – 49 yang artinya “Orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang yang takut akan azab tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat- Nya dan mereka merasa takut akan tibanya hari kiamat.”
Dengan ayat ini disimpulkan bahwa ketakutan yang terkandung dalam makna taqwa mengandung visi eskatologis.

Itu mengenai pengertian taqwa, sekarang kita kembali lagi kepada keuntungan remaja bertaqwa yang pertama yaitu akan mendapat rahmat dari Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam Q.S. Al Hujurat : 10

Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapatkan rahmat.

Demikianlah janji Allah SWT kepada orang yang bertaqwa, diberikannya kepada kita rahmat yang tak ternilai dan juga kita dapat menjalani hidup dengan rahmat Allah yang bertebaran di muka bumi ini. Diturunkan-Nya hujan dari langit, sehingga tumbuhlah berbagai macam tanaman yang bermamfaat, dan masih banyak lagi nikmat yang lainnya. Diberikan rahmat pada suatu negeri seperti yang tertuang dalam pepatah minang “bapak kayo mandeh batuah, mamak disambah urang pulo, padi masak jaguang maupiah urang kampuang sanang santoso”.

Semua itu diberikan oleh Allah secara cuma-cuma kepada manusia, kita hanya wajib mensyukurinya. Coba bayangkan kalau udara yang kita hirup ini harus bayar ! Mumpung selagi gratis semuanya marilah kita bersama selalu bersyukur atas nikmat Allah itu. Jika sedemikian luas nikmat Allah, maka mengapa kita tidak berusaha meraihnya ? dan salah satu kunci untuk memperoleh rahmat Allah itu adalah dengan taqwa. Maka jadilah orang yang bertaqwa, agar mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

Remaja Bertaqwa Akan Mendapatkan Kecintaan Allah SWT.

Allah berfirman Q.S. At-taubah : 4

Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa.


Ketika mendapatkan kecintaan dari seseorang kita pasti merasakan kebahagiaan, hidup terasa indah dan hatipun berbunga-bunga. Apalagi kecintaan dari Allah, yaitu “cinta yang hakiki” yang takkan pernah pudar “ndak lakang dek paneh, ndak lapuak dek hujan” yang merupakan segala sumber kebahagiaan & keberuntungan dunia dan akhirat.

Cinta manusia itu didasari atas dasar untung sama untung, yang mana kedua pihak saling menguntungkan, sedangkan cinta Allah sedikitpun tidak ada unsur itu. Sebab Allah tidak membutuhkan apa2/ dari manusia, karena Allah maha kaya, maha kuasa dan maha segalanya.

Kecintaan Allah SWT kepada manusia adalah bahwa Ia menyusahkan kita dan membuat tidak layak untuk apapun kecuali untuk Allah. Jadi kalau kita itu ditimpa musibah berarti Allah itu masih sayang kepada kita, tergantung kepada kita menanggapi musibah tersebut, apa kita masih tetap bersabar atau tidak.

Jika menjadi orang yang bertaqwa maka kelak kita kan mendapatkan kecintaan Allah dan jika Allah SWT telah mencintai kita, maka Dia akan melimpahkan ketenangan atau ketentraman di dalam hati kita, Dia akan memberikan naungan atau perlindungan kepada kita, terutama perlindungan pada hari kiamat, hari yang pada saat itu tidak ada lagi naungan selain yang datang dari Allah, Dia akan menolong kita menghadapi kedahsyatan hari kebangkitan dan Dia akan memasukkan orang2/ yang dicintainya itu kedalam surga.

 Remaja Bertaqwa Akan Diberikan Jalan Keluar dari Kesulitan

Allah SWT berfirman Q.S. Ath-Thalaq : 2

Artinya : “… Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar”.

Adalah sebuah fakta bahwa perjalanan hidup kita didunia ini tidak selamanya mulus sesuai dengan harapan kita, banyak kesulitan yang harus dihadapi. Hidup ini penuh problema, semakin lama hidup masalah semakin banyak saja, badai dan topan datang silih berganti menerpa bahtera kehidupan kita.

Mulai dari kebutuhan tak tercukupi akibat kemacetan ekonomi, anak2/ tidak patuh pada nasihat orang tua dsb. Ada seribu satu permasaalahan yang kita hadapi dalam kehidupan ini. Dari permasaalahan2/ yang muncul dalam kehidupan seseorang, yang tentunya setiap orang mempunyai masalah yang relatif berbeda antara seseorang dengan yang lainya, ada yang sanggup diatasi sendiri, ada yang teratasi dengan bantuan orang lain, ada pula yang tidak teratasi lalu gantung diri, dengan kata lain jalan pintas dianggap pantas, ambil tali seutas langsung tewas.

Kita dapat mengatasi suatu masalah itu karena Allah SWT, karena pada dasarnya tidak ada kemampuan sekecil apapun yang dimiliki manusia, kecuali dengan pertolongan Allah!. Taqwa sebagai asas kehidupan akan mengantarkan kita pada kebenaran & keselamatan, dan asas selain taqwa akan membawa manusia pada kesesatan.

Untuk itu marilah jita semua beriman & bertaqwa kepada Allah agar mendapatkan rahmat Allah SWT, dan juga diberikan jalan keluar oleh Allah dari segala permasaalahan, terutama sekali para remaja karena ada 3 hadiah besar menanti anda ?!!.

Rabu, 04 November 2009

Kisah pohon apel


Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.

"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya." Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."

Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi." kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" "Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu." kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi deganku." kata pohon apel. "Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?" "Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah. Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu." Jawab anak lelaki itu. "Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat." Kata pohon apel. "Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu." jawab anak lelaki itu. "Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." Kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. "Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu." "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."

Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.


Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

Yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.